MEMBUAT KARYA TARI SEDERHANA
Menurut Alma Hawkins (1990) dalam buku “Mencipta Lewat Tari (Creating Trough Dance )”, terdapat beberapa tahapan yang biasanya dilakukan dalam membuat karya tari, antara lain, ekplorasi, improvisasi, evaluasi dan forming atau memberi bentuk (Hadi: 1990).
1. Eksplorasi
Proses eksplorasi adalah kegiatan pendalaman materi guna memperkaya pengalaman sebagai salah satu bekal untuk menyusun sebuah karya tari. Eksplorasi secara umum diartikan sebagai penjajaan, maksudnya sebagai pengalaman untuk menanggapi beberapa obyek dari luar, termasuk juga berpikir, berimajinasi, merasakan dan merespons (Hadi; 1983).
Dalam tahapan eksplorasi ini koreografer dapat menggali berbagai pengetahuan, fenomena yang dianggap menarik. Proses ini dapat diperoleh dari pengalaman pribadinya bagaimana cara memandang sebuah peristiwa, atau dengan membaca buku dan menyaksikan video pertunjukan tari. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, proses eksplorasi yang dapat dilakukan peserta dapat dilakukan dengan cara
• Menyaksikan video tari guna mendapatkan inspirasi dalam berkarya tari;
• Membaca buku pengetahuan tari, yaitu dengan guru dapat memberi pengantar pengetahuan koreograi pada peserta didik. Guru juga dapat menyarankan peserta didik untuk membaca buku pelajaran lain sesuai dengan tema tari yang ingin ditampilkan pada kegiatan berkarya;
• Melihat media cetak atau televisi guna mendapatkan ide atau rangsang visual;
• Mendengarkan musik guna memeperoleh rangsang audio;
• akegiatan olah tubuh pada langkah ekplorasi dapat dilakukan dengan cara meniru gerak-gerak tari pada video tari yang telah diamati, mengikuti gerak-gerak alam, bergerak bebas dengan mengikuti musik, menghayati perasaan tertentu, misalnya senang, sedih atau marah;
2. Improvisasi
Improvisasi merupakan tahap kedua di dalam mengembangkan kreativitas dalam sebuah karya tari. Improvisasi dilakukan untuk memperoleh gerakangerakan baru yang segar dan spontan (Murgiyanto; 1986). Setelah proses eksplorasi selesai, hasil dari berikir, berimajinasi dan merasakan sebuah ide, pengalaman dan pengetahuan telah di dapatkan. Berbagai imajinasi dan temuan tersebut diolah kembali dengan sentuhan kreativitas agar hasil eksplorasi yang telah dilakukan dapat terwujud dalam gerak, musik, dan elemen tari yang menarik. Hasil improvisasi merupakan pengembangan dari gerakan-gerakan yang sudah ada sebelumnya atau gerakan baru hasil imajinasi koreografer.
Berikut ini tahap-tahap improvisasi:
a. Meniru Kegiatan
meniru merupakan tahapan awal dalam proses improvisasi, meniru dapat dilakukan dengan menggerakan kembali gerak–gerak yang ada pada karya seni tari yang diamati.
b. Mengembangkan
Setelah meniru peserta didik dapat mengembangkan atau menambahkan ragam gerak lain berdasarkan ide pribadinya. Gerak dapat diperoleh berdasarkan spontanitas ketika mendengarkan rangsang musik.
3. Evaluasi
Evaluasi adalah sebuah kegiatan mengulas kembali, menilai dan menentukan berbagai elemen tari yang dibuat pada tahapan improvisasi. Jika terdapat gerak-gerak yang kurang tepat dan tidak mewakili pesan yang ingin disampaikan dalam karya tari, maka gerak-gerak tersebut kembali diperbaiki, atau bisa diganti dengan gerak baru lainnya.
a. Membandingkan
Pada proses ini peserta didik dapat membandingkan ragam-ragam gerak hasil improvisasi;
b. Mencocokan
Pada proses ini peserta didik dapat melihat kembali gerak-gerak yang telah dibuat, apakah gerak tersebut sesuai dengan tema tari;
c. Mengulangi
Peserta didik dapat mengulang kembali proses eksplorasi dan improvisasi untuk menemukan ragam gerak yang sesuai dengan tari;
d. Mengubah atau Mengganti
Peserta didik dapat mengubah atau mengganti ragam gerak yang dinilai tidak sesuai dengan tema dan mengganti dengan ragam gerak lain yang lebih sesuai.
4. Forming (memberi bentuk)
Forming adalah tahapan terakhir dalam proses menyusun komposisi gerak tari yang telah dihasilkan berdasarkan proses eksplorasi, improvisasi dan evaluasi. Oleh karena itu, tahap ini termasuk menyeleksi atau mengevaluasi, menyusun, merangkai, atau menata motif-motif gerak menjadi satu kesatuan yang disebut koreograi (Hadi; 2011). Tahapan forming adalah tahapan menyusun gerak tari menjadi satu keutuhan bentuk yang dapat dipertunjukkan,.
Tahapan forming atau memberi bentuk dapat dilakukan dengan cara:
a. Menyusun gerak;
b. Mengurangi atau menambahkan gerak;
c. Menyesuaikan dengan musik atau iringan;
d. Menyesuaikan dengan unsur pendukung tari lainnya seperti tata rias, tata busana dan properti